Minahasa Selatan

GMIM Wilayah Tatapaan Gelar Konven Pelsus

TUMPAAN-Tantangan jaman yang semakin pelik mendorong geraja mengambil peran penting dalam menghadapi situasi yang akhir-akhir makin sulit.Karena itu, GMIM wilayah Tumpaan, Tatapaan dan Amurang Raya, menggelar Konven Pelsus, Kamis (4/4/2019), di Gereja GMIM Alfa Omega, Tumpaan. Kegiatan ini turut dihadiri juga oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey dalam sambutannya mengatakan bahwa Gereja harus menjadi garam dan terang di tengah masyarakat. Karena itu, gereja sebagai Lembaga kerohanian wajar memberikan arah dan tuntunan bagi masyarakat termasuk pemerintah sehingga terjadi pemerintah dan gereja bisa berjalan selaras dan harmonis.

Gubernur Olly Dondokambey saat mengikuti konven Pelsus.

“Sebagai gubernur saya adalah anggota jemaat GMIM, karena itu sudah sewajarnya saya diarahkan dan dituntun untuk berbuat baik dan benar baik sebagai pribadi maupun sebagai Gubernur,” kata Gubernur Olly Dondokambey.

Karena itulah Gubernur mengajak agar seluruh Pelsus untuk proaktif dalam membina hubungan yang selaras antara gereja dan pemerintah, selain itu menjadi pelopor dalam menjaga sitausi sosial bahkan politik yang bisa mengancam keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Dengan memperkuat kelembagaan Gereja bersama dengan jemaat dan Pelsus, kita harapkan gereja akan berdiri di depan untuk menangkal paham radikal yang sedang mengancam negara kita saat ini,” jelas Gubernur Olly.

Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Umum Yayasan GMIM AZR Wenas, Sandra Rondonuwu, STh, SH, yang mendampingi Guburnur. Menurutnya, masyarakat dan Pelsus harus berani berdiri paling depan dalam mempertahankan ideologi negara Pancasila yang sekarang sedang dirongrong oleh paham negara Khilafah yang tidak sejalan dengan ideologi bangsa Indonesia.

Ketua Sinode GMIM, Pdt. DR. Hein Arina dalam sambutannya berterima kasih karena Pemerintah Sulawesi Utara melalui Gubernur Olly Dondokambey selalu menempatkan gereja dalam hal ini GMIM sebagai institusi keagamaan yang berperan penting dalam menjaga harmonisasi hubungan antara gereja dan jemaat, maupun antara umat beragama.

“Kita patut syukuri itu dan bersama harus kita jaga agar bangsa ini tidak terjebak dan terjerumus pada hal yang tidak kita inginkan, sebaliknya gereja menjadi tiang penyangah tegaknya negara Indonesia yang Pancasilais dan berbhineka tunggal ika,” tutup Pendeta Arina.

(Koresy pangemanan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button