Minahasa Utara

Komisi II DPRD Lakukan Peninjauan Pekerjaan Jembatan Putus di Watutumou

MINUT, VIRALBERITA.NET — Komisi II DPRD Kabupaten Minahasa utara melaksanakan peninjauan di jembatan penghubung antar Desa Watutumou dan Watutumou II Kecamatan Kalawat yang putus pada 5 Agustus 2022 baru-baru ini.

Dikatakan Ketua Komisi II Stendy Stentje Rondonuwu (SSR) menyampaikan tujuan Komisi II turun lapangan dalam rangka fungsi melakukan tugas dan fungsi dari DPRD yang pertama menerima aspirasi masyarakat dan kedua sebagai bentuk tugas pengawasan.

” Ada dua fungsi yang melekat. Di Desa Watutumou ini kami menerima aspirasi masyarakat, karena jembatan yang menghubungkan dua desa. Yang kami sudah konfirmasi lewat Kepala Dinas PU bawah kegiatan itu bersumber dari anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) APBD Minut tahun 2022. Sumber anggaran  ditata di Badan keuangan yang dilaksanakan oleh dinas PU. Nanti kami juga akan komfirmasi Dinas PU, karena Dinas PU juga bagian dari Mitra kami Komisi 2 artinya menjelaskan disini berapa besaran jumlah anggaran yang dianggarkan dan teknis pekerjaannya Seperti apa. Karena ini bersifat darurat, tentu tidak ada perencanaan di sini. Cuman secara kasat mata yang kami lihat kena dampak bencana dalam arti putus total yang ada penganggaran disitu,” ucap Rondonuwu didampingi anggota Komisi II Arnold Lamuni, Poultje Sundah dan Yody Longdong.

Dikatakan anggota DPRD Minut Dapil I wilayah tempat terjadinya bencana ini, mengapresiasi tanggapan cepat pemerintah  yang langsung bertindak menangani jembatan tersebut. Namun, Komisi II berharap agar pemerintah berikan penjelasan di situ tentang jumlah besaran anggaran. Karena belum didapati di TKP ada papan proyek.

Pada kesempatan ini, Rondonuwu sangat menyayangkan Dinas PU Minahasa Utara dalam hal ini tidak koperatif dalam kunjungan saat ini. Padahal dari keterangannya, sudah menyurat secara resmi dari hari kemarin tapi sampai saat ini mereka tidak ke sini artinya Kami boleh menyampaikan bahwa Dinas PU ini tidak tanggapan.

“Kami ingin tanyakan masalah sumber anggaran, besaran anggaran dan sejauh mana juga pengawasan mereka. Setahu kami ketika ada kegiatan-kegiatan yang bersumber dari kas negara itu ada pengawasan melekat dan yang kami dapati di lapangan tidak ada satu orang PU pun melekat disini. ini akan kami pertanyakan dan harus dijelaskan dengan jelas,” ujarnya.

Disamping itu, Komisi II juga melakukan pemantauan disalah satu jembatan yang tidak jauh dari jembatan yang patah akses jalan alternatif masyarakat yang berpotensi ambruk karena sudah tidak ada penyangga akibat dibawa arus dari dua sungai kecil melalui jembatan tersebut.

“Pada kesempatan ini Kami juga menindaklaanjuti informasi dari masyarakat ataupun aspirasi ternyata ada jembatan satu lagi yang berdekatan dengan jembatan itu yang secara fisik sudah hampir putus. Secara kasat mata yang kami dapati dikolong jembatan sudah tidak ada penyangga. Jangan sampai sudah ada korban jiwa baru mengambil tindakan.

“Jika ada kendaraan lewat terus jembatan itu ambruk pasti potensi adanya korban jiwa. Nah, kami mendorong Dinas PU kalau memang masih ada mata anggaran yang bersumber yang sama, kami minta ini boleh difasilitasi dengan sumber anggaran dengan nomenklatur yang sama BTT. Sebab, jembatan yang ada adalah pertemuan dua sungai kecil dimana di waktu hujan debit airnya sangat banyak. Sehingga terjadi kerusakan penyangga jembatan untuk pondasi. Dari kami yang paling inti di sini kami bisa menyampaikan ke masyarakat bahwa ada sumber anggaran dari pemerintah Kabupaten yang seperti ini,” ucap SSR sapaan akrab Rondonuwu.

Dari keterangan SSR, Komisi II akan memanggil untuk rapat bersama dengan dinas PU dan BPBD serta pihak terkait untuk menindaklanjuti masalah ini.

Turut hadir dalam junjungan Camat Kalawat Ferlie Indria Nassa, Sekertaris Desa Watutumou Marley Menewus dan perangkat desa.

Penulis : Deibby Malongkade

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button