Ointu Jadi Majelis Sidang Perkara KEPP 2 Penyelenggara Pemilu Kotamobagu

SULUT, VIRALBERITA.NET — Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP menggelar sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 50-PKE-DKPP/III/2024 pada Kamis (30/5/2024).
Anggota KPU Sulut Lanny Ointu menjadi salah satu majelis dalam Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP).
Perkara ini diadukan oleh Londa Simbala. Ia mengadukan Anggota Bawaslu Kota Kotamobogu Arie Setiawan Mokodompit (Teradu I), Ketua Bawaslu Kota Kotamobogu Yunita Mokodompit (Teradu II), dan Staf Bawaslu Kota Kotamobogu Egin Dranata Otampi (Teradu III).
Para Teradu didalilkan melanggar KEPP karena lalai dalam memproses laporan dugaan kecurangan pada pemilu tahun 2024. Dugaan kecurangan ini terkait dengan adanya pemilih yang memilih dua kali pada Pemilu 2024.
Sidang ini dipimpin oleh Ratna Dewi Pettalolo selaku Ketua Majelis, didampingi oleh Viktory Nicodemus Joufree Rotty sebagai Anggota Majelis/TPD Sulut Unsur Masyarakat, Lanny Anggriany Ointu sebagai Anggota Majelis/TPD Sulut Unsur KPU, dan Ardiles M. R. Mewoh sebagai Anggota Majelis/TPD Sulut Unsur Bawaslu.
Majelis sidang, yang dipimpin oleh Ratna Dewi Pettalolo, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis kepada kedua belah pihak guna menggali lebih dalam mengenai permasalahan yang dihadapi.
Sidang ini diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai dugaan pelanggaran yang terjadi dan memastikan bahwa setiap penyelenggara pemilu bekerja sesuai dengan kode etik yang berlaku. Keputusan akhir dari majelis sidang akan sangat menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam penegakan hukum dan kode etik dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
(*/Deibby)