Diduga Sarat Korupsi, Kadis PU Minut Yakin Proyek Pedestarian Airmadidi Sesuai Spek
![](https://www.viralberita.net/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250212-WA0172_5JLNBg3d6d-780x470.jpeg)
Minut, Viralberita.net — Proyek pembangunan pedestrian ibu kota Airmadidi diduga sarat korupsi. Pasalnya, sampai masa waktu pelaksanaan selesai dan waktu addendum hampir habis, proyek berbandrol 4,3 Milyar dengan panjang 400 meter di pusat Kota Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara (Minut) tak kunjung selesai.
Diketahui, Proyek dengan nomor kontrak: 08/SP.E-Purch-DAU-APBD-P/BM/DPUPR/MINUT/2024 yang bersumber dari DAU tahun anggaran: 2024, dikelola dinas Pekerjaan umum Dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Minut ini dikerjakan CV Dua Putra melakukan perpanjangan kontrak selama 50 hari.
Kepala Dinas PUPR Minut Alfons Tintingon terkesan pasan badan dan menjamin proyek pedestarian akan tuntas sesuai waktu yang tertera pada dokumen addendum pekerjaan pada 19 Februari 2025.
“Proyek itu sudah hampir selsai, hanya sisa finishing kecil-kecil saja yang masih harus dikerjakan. Sudah mau PHO itu, sesuai target rampung pada 19 Februari berdasarkan Addendum. Tinggal finishing kecil 2-3 bagian mungin,” kata dia lewat pesan Whatsapp, Rabu (12/2) 2024.
Disentil soal adanya dugaan korupsi oleh pihak kontraktor dalam pekerjaan proyek pedestarian ini, termasuk denda pengerjaannya, Kadis PUPR Tintingon, enggan berkomentar lebih.
“Soal denda belum ada pembayaran, nanti dihitung setelah selesai pekerjaan,” kuncinya.
Sambung Tintingon, untuk pekerjaan tersebut material sudah sesuai spek. “Untuk spek material sudah sesuai spek. Warmes sesuai spek, besi 6,” pungkasnya.
![](https://www.viralberita.net/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20241231-WA0064_5xMnZFrW9R-169x300.jpeg)
Berdasarkan pengamatan di lapangan pada Rabu (12/2) siang, dibeberapa titik pengerjaan proyek pedestarian seperti di depan kantor PLN, Freshmart, dan Paal Tunjung, memang masih terlihat amburadul dan belum rampung, terutama terkait ornamen-ornamen yang berada di sepanjang pedestarian pusat Kota Airmadidi.
Salah satu warga Airmadidi, sangat menyayangkan lambatnya pengerjaan proyek ini, kata dia, harusnya proyek prestisius yang digagas Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung, bisa dikerjakan secara maksimal oleh oknum kontraktor yang memenang tender dan harus diperhatikan pihak Dinas PU, sehingga proyeknya berjalan sesuai ketentuan.
“Yah kami berharap, pihak terkait bisa memperhatikan hal ini, terutama aparat penegak hukum, sehingga pekerjaan-pekerjaan proyek yang menggunakan uang rakyat bisa tepat sasaran,” katanya.
Sayangnya, hingga berita ini dirilis, pihak kontraktor yakni CV Dua Putra belum berhasil dikonfirmasi menyangkut keterlambatan pengerjaan proyek pedestrian. (*)