MINAHASA– Berbagai penolakan terhadap pemakaman jenasah yang terkait Covid 19, ternyata tidak demikian di Minahasa. Sampai saat ini sudah 12 Jenasah yang dimakamkan di Minahasa.
Sampai saat ini dari 12 jenasah yang telah di makamkan, semuanya berjalan baik tanpa ada penolakan dari masyarakat setempat. Walaupun yang telah dimakamkan tidak semuanya bertempat tinggal atau berdomisili di Minahasa.
“Ini membuktikan bahwa rakyat Minahasa sangat senantiasa mengedepankan rasa kebersamaan dan persaudaraan dalam konteks hubungan sosial,” ungkap Bupati Minahasa, Ir Roy Oktavian Roring (ROR).
Namun demikian, Pemda Minahasa juga dibawa kepemimpinan ROR RD terus melakukan upaya dalam rangka melindungi warganya dari penyebaran virus corona, termasuk dalam rangka antisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi dalam pemakaman Jenasah covid 19.
“Saat ini Pemda Minahasa sudah menyiapkan lahan di wilayah Kakas Barat untuk dijadikan lokasi pemakaman korban Covid 19 untuk wilayah Kakas, Langowan, Tompaso, dan Kawangkoan serta Remboken.
Demikian halnya untuk wilayah Tondano dan sekitarnya telah disiapkan lahan untuk jenasah korban Covid-19, sememtara untukk wilayah Pineleng, Mandolang sampai Tombariri Timur sudah diusulkan kepada Pemerintah Provinsi untuk memanfaatkan lahan yang menjadi milik Pemprov di Kalasey, hingga hari ini sudah ditindaklanjuti dengan peninjauan Tim Provinsi atas petunjuk Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
Bupati Minahasa menyampaikan bahwa lokasi pemakaman tersebut akan ditata dengan baik dan juga tidak menutup kemungkinan, ada jenasah dari Daerah tetangga yang terkait Covid-19 dan ditolak oleh warga di daerah asal yang dapat memanfaatkan lahan pemakaman ini.
“Seluruh masyarakat tetap berdoa agar tidak ada lagi korban karena Covid 19 dan bahkan suasana ini agar bisa cepat berlalu dan Tuhan tetap melindungi Minahasa dan Sulawesi Utara dari penyebaran Covid 19”, harap Bupati ROR.
(Vincent)
