Berita Terkini

Warga Sebut Likupang Tourism Festival Tak Ada Manfaat Bagi Masyarakat Lokal, Ricky: Kami Kecewa

MINUT, VIRALBERITA.NET — Masyarakat Likupang sangat kecewa Festival rutin tiap tahun yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten Minahasa Utara Likupang Tourism Festival (LTF) tak memberikan manfaat bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan salah satu warga Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur Desa yang menjadi objek pelaksanaan LTF Ricky Kobis. Dikatakannya, kegiatan Festival tak ada manfaat bagi masyarakat Desa Marinsow dan hanya memberikan keuntungan bagi oknum hukum Tua dan saudaranya.

” Kami Kecewa. Kami warga sama sekali tidak menerima manfaat dari kegiatan LTF ini. Kegiatan ini hanya beking kaya (Memperkaya) Hukum Tua dan saudaranya. Kami masyarakat tidak dilibatkan. Nintau pedagang kaki lima dari mana, berjualan disini, sementara masyarakat dibatasi. Hanya yang dilibatkan masyarakat yang hanya ada hubungan dengan hukum Tua, “ujar Ricky sangat kecewa kepada media ini ( 27/10/2023).

Disampaikan ricky, UMKM dari luar Desa mereka justru dilibatkan sementara mereka tidak. Bahkan lebih mengecewakan mereka, kios-kios tempat mereka untuk mendapatkan uang justru dipakai panitia dan tidak dibayar.

“Lebih baik tidak dilaksanakan Festival seperti ini disini. Kami masyarakat dirugikan. Sudah 2 kali pelaksanaan kegiatan di sini tidak ada keuntungan bagi kami. Kios kakak saya dipakai panitia tidak dibayar. Seharusnya, acara ini membangkitkan UMKM bukan mematikan. Setelah selesai acara, sampah-sampah, kami yang bersihkan, ” pungkasnya.

Lanjutnya, dirinya sebenarnya sangat mendukung program Pariwisata Likupang,tetapi khusus pengadaan LTF tidak ada manfaat bagi masyarakat.

“Manfaat LTF untuk masyarakat tidak ada. Apalagi LTF pertama, beberapa hari sebelum kegiatan akses jalan untuk pengunjung ditutup. Sampai pondok-pondok tidak ada yang tempati. Apa gunanya kegiatan LTF dilakukan berkali-kali tapi tidak memberikan keuntungan bagi masyarakat,” ujarnya.

Mereka berharap Bupati Minahasa Utara untuk menyelesaikan persoalan ini. Agar kegiatan yang menjadi agenda Nasional ini memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.

Sementara, Panglima Aliansi Doyot Linekepan (ADL) Meybi Nelwan menyampaikan, seharusnya pemerintah Kabupaten Minahasa Utara manfaatkan masyarakat lokal. Karena banyak kali kegiatan masyarakat lokal tidak ada peran.

“Masyarakat lokal tidak berperan, justru mereka bukannya pendapatan melonjak karena ada kegiatan besar tapi justru tidak ada income. Hal tersebut sebenarnya sudah disampaikan sejak festival pertama, namun Pemerintah diam seolah-olah tutup mata. Bahkan Keluhan masyarakat tidak digubris.

Harapan kami, masyarakat harus berperan dalam icon Pariwisata. Jangan hanya orang-orang tertentu yang menikmati. Tidak boleh dipetak-petakan, ” ucapnya.

Media ini telah menghubungi Hukum Tua Desa Marinsow Gabriel Tamasengge dan juga sebagai panitia melalui telphone selulernya untuk meminta klarifikasi tapi tak diangkat.

Diketahui, pelaksanaan Likupang Tourism Festival tahun 2023 adalah agenda tiap tahun pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dan telah menjadi agenda nasional oleh kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) dilaksanakan selama 3 hari pada 26-28 Oktober 2023 di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi utara.

 

(Deibby Malongkade)

 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button