Berita Terkini

Parade Budaya Kabasaran Warnai Hut Minut Ke-20, Komunitas Adat Minahasa Gelar Doa Bersama Untuk Perdamaian Dunia

MINUT, VIRALBERITA.NET — Parade budaya adat Minahasa Kabasaran mewarnai Hari Ulang tahun Minut ke-20. Lebih menarik lagi, Komunitas Adat Minahasa Sulawesi Utara  bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat menggelar doa bersama untuk perdamaian dunia di Bendungan Kuwil-Kaleosan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara (Minut), jumat 24 November 2021.

Parade Budaya diikuti sekitar 600 Personil dari 33 Kabasaran menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Parade budaya yang diawali dengan pawai, start dari Kantor BPJN Sulut dan finis di Bendungan Kuwil-Kaleosan. Terlihat, dalam mengakhiri pawai, setiap tim Kabasaran memperlihatkan tarian dengan gaya menarik dari masing-masing tim mempertunjukan tarian perang ala budaya Minahasa dengan menggunakan alat perang jaman dahulu yang dipakai leluhur dalam memperoleh kemenangan.

Selanjutnya, para Tonaas dengan penuh hikmah memanjatkan doa kepada Tuhan yang maha Esa yang di pimpin para tokoh agama, Ketua MUI Minut Suhartono Tilamuhu, Ketua Jemaat GMIM Imanuel Kawangkoan Pdt Elizabet Wowor, STh, Ketua Stasi Santo Lukas Kasuko Arnold Gimon.

Dalam doa tersebut para tokoh agama meminta berkat dan perlindungan bagi bangsa Indonesia terlebih dalam menghadapi Pemilu 2024 agar berjalan dengan aman, damai dan sukses. Selanjutnya permohon perdamaian dunia khususnya perdamaian bagi negara Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina yang sementara menghadapi perang.

Ketua Umum Tonaas Wangko Ishak Tambani tergabung dalam Lsm Ormas adat Minahasa Sulut PA’ESAAN NE TU’A TU’A MINAESA memberikan apresiasi kepada Ketua Waraney Minut Arly Dondokambey yang telah sukses menggelar  kegiatan sosial kemanusiaan ini sebagai wujud kepedulian Ormas Adat pada perdamaian dunia.

Ishak mengajak seluruh Ormas dan masyarakat Sulut untuk tidak terpengaruh dengan suasana konflik dan perang yang sedang terjadi di keempat negara tersebut.

“Saya sebagai yang dipercayakan membentuk Pa’esaan Ne Tua-Tuaan Minaesa menyampaikan, kita sebagai masyarakat Sulut agar tidak terprovokasi dengan berbagai platform sosmed yang tiap hari, jam, menit selalu memanas-manasi. Kita di Sulut berdoa untuk mereka disana(ke-empat negara) agar secepatnya damai. Kita semua di Sulut walaupun berbeda-beda suku dan agama tetapi torang samua baku-baku bae,” ajak Ketua Umum Tonaas Wangko Ini.

Tambani mengajak seluruh yang hadir untuk bersatu menciptakan suasana damai di lingkungan masing-masing. Jangan terpengaruh dengan isu-isu perpecahan seakan-akan Sulut tidak cinta damai.

Terpisah, Ketua Panitia pelaksanaan parade adat dan budaya Arly Dondokambey mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk melestarikan budaya adat Minahasa dan Doa bersama bertujuan menciptakan suasana damai Israel-Palestina-Rusia-Ukraina sedang terjadi konflik perang, sebagaimana karakter masyarakat Sulawesi Utara memiliki jiwa toleransi yang tinggi selalu bersatu saling menghormati dan menghargai sekalipun banyak perbedaan.

“Intinya kita berdoa untuk kedamaian dunia dan kita sama sekali tidak memihak pada siapapun, karena yang kita inginkan adalah damai,”   Dondokambey yang dikenal sebagai tokoh Adat yang sangat peduli dengan pelestarian budaya Tonsea tersebut.
(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button