Nikahkan Anak Dibawah Umur, Kumtua Munte, KUA dan Imam Al Magfirah Terancam Bui

Minut, Hukum tua desa Munte Syawal Gaga bersama KUA dan Imam masjid Al Mahfirah desa Munte bakal terjerat hukum menyusul laporan Ketua LSM BAIKIN Sulawesi Utara (Sulut) Calvin Limpek di Polres Minahasa Utara terkait pelanggaran UU perlindungan anak. Mereka diduga menikahkan anak dibawah umur tanpa mengantongi dispensasi dari pengadilan agama.
Limpek mengatakan, laporannya ke Polres tersebut saat ini sedang berproses dan ia berharap, oknum yang terlibat dalam menikahkan anak dibawah umur dapat diberikan sanksi tegas. Ia juga meminta semua pihak yang terlibat dalam proses pernikahan anak dibawah umur tersebut, diseret ke penjara.
“Kami mendesak agar Polres Minut seriusi laporan yang kami ajukan guna memberikan tindakan tegas bagi oknum yang terlibat dalam masalah ini. Permasalahan ini merupakan bentuk eksploitasi anak yang secara nyata melanggar undang – undang perlindungan anak.”tegas Calvin.
Ia menjelaskan, pihak laki-laki yang menikahi anak-anak dapat disangkakan melanggar pasal 81 yang menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan paling singkat 3 tahun dan denda paling banyak 300 juta dan paling sedikit Rp60 juta.
Telah di konfirmasi ke Kasat Reskrim Minut Iptu Agung Uliana, membenarkan kasus tersebut. Melalui WhatsApp pribadinya menyampaikan kasus tersebut sedang diproses. “Sedang diproses, ” kata Uliana. (*)